Aku harap aku bisa membaca pikiran orang lain seperti Edward, namun setelah dipikir lagi, memiliki satu pikiran saja sudah pusing, kenapa aku harus membaca pikiran orang lain? Bisa - bisa aku bisa lebih gila dari diriku yang sekarang.
Mungkin aku bisa menjelma menjadi bunga. Namun setelah sepersekian menit, aku menghancurkan mimpi itu. Orang - orang mengagumi bunga, mereka berdecak kagum akan keindahan serta keunikan bentuknya. Tapi toh di akhir cerita mereka tetap memetik bunga itu, memberikannya kepada yang terkasih. Untuk apa aku menjadi bunga jika harus berakhir tragis -dipetik tanpa perasaan seperti itu?
Aku juga pernah bermimpi menjadi kupu - kupu dengan sayap unik, indahnya tiada tara. Ah, tapi aku juga harus menghentikan mimpiku itu. Jikalau aku menjadi kupu - kupu cantik, aku sendiri tidak akan bisa melihat rupaku. Orang - orang juga akan mencelaku ketika aku masih menjadi ulat. Parahnya lagi, semakin cantik dan langka seekor kupu - kupu, maka masyarakat kita ini akan berlomba - lomba mencarinya, untuk dijual kepada para penadah atau hanya dijadikan koleksi pribadi. Bah! Percuma saja aku jadi cantik apabila hanya berakhir di figura saja. I maybe crazy, but I'm not that insane.
Mencintaimu secara diam - diam membuatku berkhayal tinggi, bung. Mengkhayalkan hal - hal konyol dan tak berguna. Tapi aku selalu menikmatinya. Seakan menjadi candu tersendiri bagiku di tengah kegilaan hidup remajaku ini. Mereka bilang aku sudah gila, mempunyai perasaan kepada seseorang yang jauh di bawah standar mereka, kepadamu yang memang sudah terkenal aneh. Maaf, tapi aku memang harus tersenyum.
Mereka tidak tahu apa - apa, bukan?
Manusia tidak bisa memilih akan jatuh cinta pada siapa. Hal yang sama juga terjadi padaku. You see, aku juga manusia. Tentu saja semua orang pernah merasakannya! Straight, gay, bisexual, transgender, semuanya! Tidak ada yang bisa menolak perasaan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Apa iya mereka akan bilang, "Oh, orang ini tidak cantik. Aku tidak mau jatuh cinta padanya" setiap kali mereka bertemu seseorang yang tidak sesuai dengan standar mereka? Itu gila.
Sudah lama kita tidak bertemu, atau mungkin hanya aku yang merasa begitu? Entahlah. Aku tidak tahu pasti, dan aku tidak mau tahu. Aku takut jika kamu menganggapku terlalu clingy. Namun ada rasa rindu membuncah. Crap, kata - kata tadi terlalu puitis untukku. Aku jadi merasa jijik sendiri. Maaf ya, tapi aku benar - benar tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya. Ugh, aku berharap aku bisa sekedar mengirim pesan singkat padamu tanpa merasa gugup. Hanya satu pesan, yang menanyakan kabarmu.
Terkadang aku sering bingung. Kamu jarang sekali terlihat di jaringan media sosial, tapi sekalinya kamu online, kamu sering sekali like atau bahkan memberikan komentar 'nyleneh'mu itu. Ada rasa hangat yang menjalar ketika aku melihat namamu di notification-ku. Maaf, aku tidak pernah bermaksud untuk mengalaminya.
Kamu, baik - baik di kampung halamanmu ya. Selamat bertemu di lain kesempatan.
Dina
Great :')
ReplyDeletethank you ({})
Delete