Hello! Just like I said on one of my Instagram picture, now I'm writing a long-ass post about body-shaming among the society.
According to http://yourdictionary.com, the definition of body shaming is the practice of making critical, potentially humiliating comments about a person's body size or weight.
Kurang jelas? Oke. Singkatnya, body-shaming itu adalah ketika seseorang mengolok-olok orang lain berdasarkan bentuk tubuhnya. Gue gak tau pasti tujuannya yang jelas gue benci banget sama satu hal ini. Dan di postingan kali ini, gue bakal jelasin kenapa body-shaming itu perbuatan hina yang harus dimusnahkan.
Gue emang gak terlahir sebagai cewek gemuk. Tapi yah mungkin emang pada dasarnya suka makan, makanya gue jadi gemuk. Lucunya, dari jaman gue SD sampe kuliah gini, gue pasti punya temen yang gak peduli sebanyak apapun dia makan, dia gak bakal bisa gemuk.
Society teaches people to be ashamed of their appearances. Faktanya, manusia gak mungkin malu atau bahkan membenci dirinya sendiri. Kebencian yang dimiliki itu semata-mata karena standar konyol yang dibuat oleh masyarakat. "Jadi cewek itu gak boleh gemuk", "lo tau model A? Tubuhnya ya ampun body goals banget", pasti ada berbagai macam omongan semacam ini di sekitar kita.
Karena gue emang gemuk dari kecil, gue jadi terbiasa dipanggil Dindut (Dina gendut). Padahal sebenernya kalo dipikir lagi, it's not normal to get used to a weird name-calling. Yang paling bikin gue bete adalah ketika orang-orang yang baru aja kenal sama gue, dengan santainya manggil gue 'ndut'. Secara gak langsung, mereka menghakimi gue dari penampilan doang, which is simply ridiculous if I would say. Gue yakin, banyak orang punya pengalaman yang sama.
Kenyataannya adalah gue lebih dari sekedar kata gemuk. Gak ada yang tau usaha gue selama ini dan hal-hal apa aja yang gue capai. The same case goes to you, my friends. Nobody knows things you've done but yourself. Dan kita gak perlu ngejelasin ke orang-orang tentang pencapaian kita. Buat apa? Toh mereka bukan orang penting.
Stop labeling people with names!!!
Bagi siapa aja yang suka banget melabeli orang lain, shame on you. I feel sorry for you. Kalian gak lebih dari sampah yang suka bikin orang-orang ngerasa gak percaya diri sama diri mereka sendiri.
Gue yang lama bakal langsung sedih dan kecewa ketika denger seseorang bilang "kok gendutan? Diet dong". Tapi gue yang sekarang malah ngerasa kasihan. Apa iya hidup mereka sebegitu membosankannya sampe mereka harus nyari hiburan dengan cara ngurusin hidup orang lain?
Body-shaming is not, and will never be, cool. We don't know what they've been through. We have no clue about the struggle they've had. Thus we have no rights to say something, anything really, about them or their bodies.
Apa iya gue harus ngasih pengumuman kalo gue udah turun berapa kilo? No. Dan apa gue harus cerita tentang latar belakang gue olahraga? Enggak. Gue gak punya kewajiban untuk ngasih tau apapun ke masyarakat.
Meskipun begitu, untuk mengakhiri postingan kali ini, gue mau ngaku beberapa hal. Pertama, gue gak lagi diet. I'm perfectly fine with my body, I finally feel comfortable in my own skin. Kedua, kalo emang gue mulai rajin lari (lagi) itu karena salah satu resolusi tahun baru. Gue udah janji sama diri sendiri kalo mau hidup lebih sehat tahun ini dan salah satu caranya ya dengan olahraga, terutama lari karena gue ngerasa lebih tenang setelah lari beberapa putaran di lapangan. Ketiga, walaupun gue gak diet tapi gue berusaha ngebatesin porsi makan dan ngurangin kebiasaan ngemil. Gue juga udah hampir 2 bulan ini berusaha buat minum minimal 2 liter air putih tiap harinya. Keempat dan sekaligus terakhir, berat badan gue udah turun beberapa kilo, so please stop complaining to me about my weight. That's not your business, it's mine.
I know that I don't have to explain myself but lately I've been getting a lot of comments about my body. And I'm actually surprised to find I bite back their comments with my sarcastic tone. I remember answered this to one of my high school friends, "kita udah lama gak ketemu dan hal pertama yang muncul di pikiranmu itu tentang aku yang tambah gendut? Interesting".
None of them said anything afterwards.
Kisses,
Dee