I've been dying to write something on my blog after so long!
Hi, readers!!
Sorry for not writing sooner. I had to finish up my thesis first so I can graduate this year (you read that right, YA GIRL IS GRADUATING!). I had a lot of revising to do, hence my absence. But, well, even though it's not over yet ('cuz I still have to write an effin' journal), I can finally breathe.
Enough of that. Tema tulisan gue kali ini bukan tentang skripsweet kok.
I know that many of you think tolerance is important in our society. The question is; have you applied the said tolerance in your daily life? Toleransi emang kelihatannya gampang, simple. Padahal sebenernya toleransi itu bukan hal yang mudah bagi sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai macam latar belakang seperti Indonesia. Pastilah ada yang namanya pengucilan. Alasannya sepele, karena mereka nggak sepaham sama kita.
I am a muslim and I admit that I have more privilege simply just because of my religion. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, artinya yang beragama selain itu secara otomatis mendapat lebih sedikit hak dalam hal beragama. Bingung, ya? Then let me explain through an example below.
Ketika hari raya, kami para umat muslim melakukan sholat sunnah Eid tidak hanya di masjid, tapi di lapangan-lapangan milik publik. Kenapa? Karena itulah sunnahnya (sunnah: dikerjakan mendapat pahala, tidak dikerjakan pun tidak apa-apa). Tidak ada yang menghalangi kami pada hari-hari 'kemenangan' tersebut.
Bulan Desember lalu, gue kaget waktu denger KKR Natal dibubarkan secara paksa di Bandung. Massa yang mengaku sebagai 'pembela' itu ngotot kalo kegiatan tersebut tidak memiliki ijin sampai malam. Kalo memang iya, fine, mungkin memang acara tersebut pantas dibubarkan. Tapi kenapa harus ada embel-embel yang lain? Kenapa massa merasa wajib membawa spanduk bertuliskan "Masyarakat Muslim Jabar meminta kegiatan KKR pindah ke tempat yang telah disediakan (gereja) bukan di tempat umum" ketika mereka meminta panitia membubarkan acara?
I was so upset to know what went down in Bandung. Why? Kenapa harus segitunya? Apa hanya karena mereka bukan termasuk golongan mayoritas? Venue acara pun merupakan tempat umum, dan para panitia pun menyatakan bahwa mereka sudah mendapat surat tanda terima pemberitahuan dari kepolisian yang menjadi bukti bahwa mereka sudah menyampaikan untuk melakukan kegiatan sampai malam hari.
Katakanlah panitia berbohong dan mereka memang tidak memiliki ijin. Toh massa bisa membubarkan kegiatan ini secara baik-baik, bukan? Mereka nggak harus bikin spanduk macam itu, kan?
They asked them to do their event at the churches? Dude, KKR kan nggak terjadi tiap minggu. Kalo emang mereka mau menggunakan tempat umum ya silahkan, you have no right to stop them unless they don't have the permit. Coba kalo kegiatan hari itu dilakukan oleh kaum mayoritas dan mereka memang menggunakan venue lebih lama dari pemberitahuan yang mereka ajuin. Gue yakin banget hal serupa nggak akan terjadi.
Sampai disini, you get what I was trying to say, rite?
Gue akan dengan lantang bilang gue memiliki hak lebih cuma karena agama yang gue anut. Tapi apakah gue harus setuju? The answer is no. Gue pengen semua WNI diperlakukan sama tanpa memandang SARA. I've seen enough discrimination in my own society karena emang beberapa temen deket gue non-muslim. But do you know that I've never heard they complain about it? Not even once.

My friends always (tolong diinget kata selalu ya) send me a message whenever Eid comes around. Pesannya singkat tapi bermakna. That's why I've always been sensitive when someone says I can't say 'merry christmas' to a Christian. Apalagi ada yang bilang ngucapin selamat natal itu sama artinya dengan auto-murtad. Wtf bruh, do you really think it's easy to change religions?!

If you still believe in auto-murtad.. get the hell outta here.
People say they hate Trump because he is racist. Jika kita selalu membeda-bedakan orang cuma karena agama atau suku mereka, apa bedanya kita dengan Trump? Aren't we the same species as him?
Please, please stop disrespecting people who are not from a same crowd as you. I believe you will not go to hell just because you tolerate them.
Kisses,
Dee